Pages

Tag Cloud

My Blog List

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Jumat, 04 Mei 2012

aku adalah aku


Semilir hangat hembusan angin musim semi membelai ujung jilbab ku siang hari ini. Kelopak bunga warna-warni yang telah bermekaran menghiasi taman area kampusku. Tempat dimana aku asyik bercengkerama dengan alam bawah sadarku. Membuatku teringat akan kisahku sebelum ku menginjakan negeri seribu benteng ini.
Aku adalah satu-satunya putri seorang wiraswasta yang mempunyai penghasilan yang bisa dibilang menengah kebawah. Yah,yang seperti kita ketahui bahwa seorang wiraswasta tidak lah menentu penghasilan nya. Ibu ku hanya seorang ibu rumah tangga yang tak mempunyai pekerjaan lain. Kita memang keluarga yang berkurangan, tapi kami tidak butuh belas kasihan dari siapa pun. Aku bangga dengan ayahku. Walau beliau berpenghasilan yang tidak seberapa, tapi mimpi beliau adalah ingin melihat anak-anak nya sukses suatu saat nanti, tidak ingin seperti diri nya. Aku anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adik ku kembar. Mereka hanya selisih satu tahun lebih muda dariku. Demi cita-citaku dan kedua adik kembarku, ayah pun sampai hati menjual sertifikat rumah yang keluarga kecilku tempati dari dulu hingga sekarang ini, kepada adik ayah yang mempunyai harta berlebih. Jangan kan heran, terkadang,biaya sekolahku dan kedua adik kembarku, keluarga ayah lah yang menyokongnya. Dan statusnya hingga hari ini aku dapat menghembuskan nafas pun, kami sudah tidak mempunyai rumah.
Malam itu tepat satu bulan setelah pengumuman kelulusan madrasah aliyah ku. Setelah gagal dalam seleksi SNMPTN jalur undangan,dan guratan kekecewaan masih nampak dalam tingkahku, ayah dan ibuku memintaku untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi islam di kota sebelah. Aku mengerti mereka tidak ingin anak nya berhenti belajar dan hanya menjadi lulusan sekolah menengah keatas.
Akupun mengikuti saran kedua orangtuaku. Beberapa minggu setelah tes, pengumuman kelulusan pun keluar. Namaku tercantum menjadi salah seorang yang lolos ujian dari 3000 peserta lain nya. Tetapi, beberapa hari yang lalu, ku dengar dari salah satu teman semasa SMA ku memberitahu tentang pengumuman beasiswa luar negeri di salah satu website kementerian agama. Aku tahu, aku hanya lah seorang yang mempunyai kapasitas otak yang sedang-sedang saja. Dan aku tau, bahwa sangat lah mustahil bagiku untuk bisa mengenyam pendidikan di luar negeri. Aku pun teringat kata-kata ibuku setahun silam. Ibuku langsung memvonis bahwasanya aku tidak akan pernah bisa keluar negeri. Selain itu pula, mungkin karena akulah putri satu-satu nya di keluarga kami. Hal itu yang membuat ku maju mundur untuk mengirimkan berkas-berkas yang tertera di webside itu. Tapi, dorongan semangat dari temanku lah yang membuatku berani untuk mencoba seleksi itu.
Bismillah, akhirnya pun aku mengirimkan berkas-berkas yang tertera di halaman webside  kementrian agama tanpa memberitahu kedua orang tua ku. Karena asyik dengan aktivitas ku sebagai mahasiswa baru, dari sosialisasi pembelajaran hingga orspek, aku pun lupa akan penyeleksian berkasku di jakarta sana.
Karena aku belum menemukan kos-kosan yang tepat, dengan terpaksa aku pun pulang-pergi antara kampus dan rumah dengan sepeda motor ayah ku yang tak kenal lelah itu. Pada suatu hari selepas aku mengikuti pembekalan di kampus baru ku, ayah memanggilku. Aku pun bertanya-tanya dalam benakku. Ada apa gerangan ayah tak seperti biasanya. Di ruang tv sudah ada ayah dan ibu ku duduk dalam satu sofa. Ayahku bukan lah orang yang bisa berbasa-basi. Masih ingat betul dalam benakku ayah menanyakan “nak, kamu kirim apa ke kementrian agama?” dan saat itu lah aku mencoba untuk mengelak pertanyaan ayah. Lalu ayah pun berkata “tadi ada petugas depag yang menelepon ke nomor ayah, bahwasanya kamu mengirim berkas untuk mengikuti tes seleksi kuliah ke maroko. Bener gag?” aku pun di skakmate  dengan pertanyaan ayahku. Aku hanya bisa diam dan menunduk di hadapan orang tuaku. Lalu ayah berkata kembali “dan berkasmu lolos beserta 30 orang lain nya. 2 hari lagi akan di adakan tes wawancara di jakarta.”. perasaanku sangat lah campur aduk antara ketidakpercayaan, terharu, senang, takut yang jelas nano-nano bercampur aduk tak karuan.
Dalam menit-menit itu pun ayah dari temen ku yang memberiku suport untuk mengikuti seleksi itu pun menelepon ke nomor hp ayah. Ternyata temanku pun juga lulus seleksi 30 besar ini. Tanpa berpikir panjang, ayah menyuruh ku untuk bersiap-siap pergi ke Jakarta. Ayah menyuruh ibu untuk meminjam uang kepada tetangga yang akan di gunakan untuk bekalku pergi dan hidup di ibukota negara kita itu.
Selepas maghrib, aku di antar ayah dan ibuku ke stasiun kota. Dengan bekal seadanya pun aku berangkat dengan temanku. Tepat pukul 4 pagi, kita berdua pun sampai di stasiun jatinegara. Karena budhe ku berdomilisi di daerah keramat jati. Ayah hanya memberi ku secarik kertas yang bertuliskan alamat budhe. Jadi, selanjutnya, aku lah yang mencari alamat tersebut. Setelah mengikuti petunjuk yang di berikan ayah melalui pesan di hp, alamat budhe pun akhirnya ku temukan.
Sehari setelah ujian, pengumuman telah terpampang di beranda webside kementrian agama. Tapi apa daya aku masih berada di bus yang membawaku 14 jam bersama temanku. Karena hanya memiliki uang yang cukup untuk membeli tiket bus kelas biasa. Sesampainya di rumah, ingin segera aku pergi ke warnet untuk melihat pengumuman kelulusan. Akhirnya tanpa ba bi bu lagi, langsung ku ayunkan langkahku menuju warnet terdekat. Perasaan tak menentu bercampur rasa letih yang menjalar di tubuh gempalku, luruh sudah ketika nama ku terpampang pada urutan yang ke 10. Aku lolos ujian luar negeri! Rasa ketidakpercayaan masih menjalar dalam benakku. Langsung ku pulang dan memberi tau kedua orang tuku. Tak henti-hentinya air mataku menetes di pelukan ibuku.
3 bulan setelah pengumuman, akhirnya aku memulai kisah hidupku di negeri seribu benteng ini. Aku pun berangkat dengan bekal uang seadanya yang dimintakan iuran dari keluarga ayah. Hingga sekarang aku telah memasuki bulan ke-7 di kota kecil kenitra. Semoga allah memudahkan langkahku dalam mempelajari ilmu-ilmu-Nya.
separador

2 komentar:

cumex mengatakan...

Aamiin, , ,
Ayo lebih smngad d morocco, blum tntu dpet ksmptan bljar d luar ngeri lge, gnakan sbaek mngkn, bljar lillahi ta'ala, mnntut ilmuNYA, insya Allah akn dbri kmliaan driNYA
Cemumud, , , , , :D :D :D

nia meylia mengatakan...

iyya mas,,^^
makasih saranya,,,,

Posting Komentar

Created Widget by Nia Meylia

Categories

Followers

Free Inuyasha ani Cursors at www.totallyfreecursors.com